Sabtu, 31 Januari 2009 di 08.16 |
untuk yang jomlo
Bagi sebagian orang kegagalan dapat berarti awal dari kesuksesan. Namun bagaimana dengan kegagalan yang berkali-kali. Setiap kali nembak cewek resepon yang diharapkan selalu meleseset.: Ditolak terus dengan beragam alasan.

Yang pertama sama sekali tidak memberikan jawaban, lantaran sulit ditemui, nomor ponselnya pun selalu tulalit ketika dihubungi. Belakangan saya tahu dari teman kalau dia sudah ganti nomor.

Cewek kedua yang selalu pakai jilbab besar menolak, karena kekeuh memegang teguh keyakinan agamanya yang mengatakan pacaran itu haram hukumnya.

Yang ketiga menolak dengan dalih lebih cocok jadi teman saja. Yang lebih menyakitkan, dari yang ketiga ini ialah sekitar dua minggu kemudian do’i jadian dengan cowok lain. Dan sialnya, karena kost-kostan kami berdekatan, saya kerap melihatnya berdua dengan cowoknya itu. Thank, for make my life so perfect!!!!

Bagi kebanyakan orang, kisah cinta yang sedang saya tuturkan barangkali sudah pernah difiilmkan atau ditulis berkali-kali. Mungkin juga ada sebagian pembaca yang memiliki persoalan asmara yang sama dengan saya. Dalam kajian populer Jomblologi, jomblo seperti saya mungkin termasuk kategori Jomblous Ditolaktrus. Tipe jomblo yang seperti ini nasibnya sungguh berbeda 180 derajat dengan tipe Jomblous Playboynus yang sebetulnya memiliki kemampuan dan potensi besar menggaet cewek, tapi sayangnya kurang tertarik dengan sebuah ikatan.

Berangkat dari kegagalan pertama, saya jadi rajin belajar tentang jurus-jurus pedekate, bagaimana meluluhkan hati cewek, baik dari teman-teman yang saya anggap lebih berpengalaman maupun dari browsing internet. Di samping itu saya juga mencoba mengubah penampilan saya agar lebih attractive, menyusun budget, mulai mengalokasikan anggaran bulanan dari orang tua untuk membeli baju-baju yang sedang menjadi trend anak gaul.

Namun toh betapapun dahsyatnya teori yang saya pelajari dan penampilan saya layaknya anak gaul pada kenyataanya terbukti belum cukup untuk membuat cewek-cewek berikutnya yang saya taksir mengatakan, “Sebenarnya aku juga sayang sama kamu…”. Sementara teman-teman kost mengapeli pacarnya masing-masing setiap malam minggu, saya justru menjadi satpam kost-kostan sendiri.

Dari kegagalan demi kegagalan yang saya alami untuk mendapatkan sang pujaan hati mungkin pembaca yang membaca cerita ini ada yang mengatakan bahwa belum waktunya bagi saya untuk mendapatkan jodoh. Yang agak lebih sinis mungkin akan mengatakan kepada saya untuk lebih tahu diri untuk tidak mencari cewek yang lebih tingi “levelnya”.

Saya juga sadar kalau tampang saya biasa-biasa saja. Secara ekonomi pun saya memang bukan termasuk dari kalangan the have, anak pengusaha atau apa lah yang diberi pelbagai fasilitas dan uang yang lebih dari cukup dari ortu. Sejauh ini saya belum sepenuhnya percaya bahwa cinta itu –sebagaimana yang diyakini beberapa teman saya– terkait dengan kapital seseorang.

Saya percaya setiap orang yang mengalami broken heart mesti akan diselimuti kesedihan yang mendalam, kecewa berat. Termasuk juga saya. Namun tentu saja setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri dalam menyikapi persaan tersebut. Ada yang terus meratapi nasibnya dan ada pula yang berusaha bangkit dari keterpurukannya.

Meskipun telah beberapa kali merasakan perasaan serupa, tapi toh masih selalu merasa sedih yang mendalam ketika mengalami penolakan demi penolakan oleh cewek yang saya cintai. Prise to God!!! Gejolak badai kesedihan yang selalu melanda ketika ditolak cewek selalu berlalu. Untuk hal yang satu ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada sahabat-sahabat saya yang amat sangat membantu meredakan perasaan desperate yang membelenggu

Too much love will kill you.. kata Fredy Mercury. Tetapi tidak sedikit juga orang yang mengalami kegagalan cinta mengakhiri hidupnya dengan cara-cara yang cukup tragis alias bunuh diri. Mengakhiri hidupnya dalam statusnya sebagai pecundang sejati. Dan saya sama sekali tidak pernah berpikir melakukan yang demikian.

Wahai kaum Jomblous di manapun Anda berada, ayo jangan putus asa. Mari terus berusaha dan saling mendoakan….:)
Diposting oleh kesenangan Label:

0 komentar: